BAB I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
Dalam
dunia Biologi juga mempelajari mengenai bidang bahasan Zoologi Invertebrata.
Dimana Zoologi Invertebrata mempelajari mengenai hewan invertebrate baik itu
morfologi, anatomi, dan juga kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satunya yaitu atrhropoda.
Artropoda
merupakan hewan dengan tubuh yang beruas-ruas. Misalnya saja lipan, insecta,
dan arachnida. Sebagian dari arthropoda memiliki kegunaan misalnya saja
kupu-kupu sutera yang menghasilkan bengan sutera, selain itu kupu-kuppu juga
memiliki nilai estetika, minyak dari ipan berguna untuk minyak urut, berperan
sebagai detritivor dalam ekosistem, dan ada yang untuk makanan misalnya
saja udang-udangan.
Untuk
mengetahui hewab-hewan arthropoda lebih lanjuta maka dilakukanlah praktikum yang dapat membantu dalam pendiskripsian
contoh-contoh dari dua pylum ini. Selain itu dengan adanya pembuatan makalah
mengenai arthropoda, maka dapat membantu kita untuk lebih memahami.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi udang air laut dan udang air
tawar , serta morfologi kepiting, kaki seribu , kelabang , laba-laba , belalang
, kecoa, kupu-kupu , dan Capung.
BAB II
ISI
2.1
Penjelasan Umum
Arthropoda
merupakan phylum terbesar dari kingdom animalum. Ciri-ciri umum dari pylum
arthropoda :
1.
Mempunyai anggota
yang beruas
2.
Tyubuhnya bilateral
silindris terdiri atas sejumlah ruas-ruas
3.
Tubuh dibungkus
oleh zat chitine, sehingga merupakan exsoskeleton (rangka luar)
4.
Biasanya
beruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine. Sehingga ruas0ruas
tersebbut mudah digerakkan
5.
Sistem saraf tangga
tali
6.
Coelom pada hewan
dewasa adalah kecil dan merupakan tulang-tulang satu rongga berisi darah dan
disebut haemocoel.
Klasifikasi
arthropoda
1.
Kelas Crustacea
Struktur buku
terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks disebut tergum. Sefhalotoraks
terdiri dari satu bagian ini disebut carapace. Disebelah dorsal dari carapace
terdapat suau lekukan yang melintang dimana membagi sefhalotoraks mejadi 2
yakni bagian depan disebut chepal. Bagian belakang disebut torax. Dibagian
carapace yang mencuat disebut prostomium atau rostrum. Dibawahnya terdapa
sepasang mata majemuk bertangkai, sedang mulut terletak disebelah ventral dekat
akhir posterior dari bagina kepala. Abdomen umumnya terdiri atas 6 buku yang
diakhiri dengan bagian terminal yang disebut telson. Segmen pertama (buku
ke-14) lebih kecil daripada segmen lain (buku 15 sampai 19 yang merupakan buku
yang sama). Alat pencernaan makanan terdiri dari : mulut, esophagus, lambung,
usus, anus. Alat ekskresi terdiri atas sepasang badan yang disebut green gland
(kelenjar hijau). Sistem saraf terdiri dari ganglion yang disebut otak.
2.
Kelas Insecta
Insecta atau serangga disebut juga hexapoda merupakan
kelas yang terbesar di dalam arthropoda, beranggotakan kurang lebih 675.000
spesies yang tersebar disemua penjuru dunia. Merupakann invertebrata yang hidup
ditempat yang kering dan dapat terbang. Kemampuan hidup ditempat yang kering
tubuhnya terbungkus oleh chitine menyebabkan insecta dapat menyesuaikan dir
serta memiliki daya adaptasi yang besar terhadap lingkungan. Pembungkus tubuh
mengadakan perluasan sehingga membentuk sayap. Kemampuan terbang menolong insecta dalam
mencari makanan, bertemu dengan jenis kelamin lain, serta untuk menghindarkan
diri dari tangkapan musuh. Siklus hidupnya pendek sehingga menyebabkan
perkembanngbiakannay cepat sekali pada keadaaan yang menguntungkan. Ciri-ciri khusus insecta anatar lain :
1)
Tubuh terdiri atas
kepala (caput), dada (torax) dan abdomen (perut). Pada caput terdapat antena,
mata dan mulut. Pada toeax terdiri dari 3 pasang kaki yang beruas-ruas dan
sepasang sayap. Pada abdomen terdriri kurang lebih sebelas buku dengan beberapa
bagian terminal.
2)
Alat pencernaan
terdiri atas bagian muka, bagian tengah dan bagian belakang.
3)
Jantung, jantungnya
berbentuk gilik dan mempunyai anterior aorta, tetapi tidak memiliki pembuluh
darah kapiler dan vena.
4)
Respirasi,
respirasi dengan sistem trakea, berupa saluran yang berdinging gelang, kutikula
dan bercabang-cabang. Udara yang mengandung oksigen akan sampai pada jaringan
didalamnya dan terjadilah proses respirasi.
5)
Alar ekskresi
terdiri dari 2 atau lebih badan yang berbentuk tabung (badan malpighi).
6)
Alat reproduksi
terpisah. Pembuahan terjadi dalam tubuh. Dan pada fase terakhir akan terbungkus
oleh cangkok.
3.
Kelas Myriapoda
1. Chilopoda
Chilopoda
biasa disebut lipan, bertubh ipih dorsoventral, terdiri atas 15-173 ruas, yang
masing-masing memiliki sepasang kaki kecuali 2 ruas terkahir dan 1 ruas muka
yang pertama yang merupakan kepala. Pada ruas terkahirnya memikiki alat
penjepit beracun yang berguna untuk membunuh hewan lain. Antena panjang terdiri
atas 12 ruas. Alat ekskresi chilopoda berupa sepanga pembuluh malpighi. Alat
pernapasannya trakea yang bercabang0can=bang , dengan lubang stigma yang
etrdapat pada riap-tiap ruas. Alat reperoduksinya dihubungkan denga lat
pelengkap. Lipan merupakan hewan yang bergerak berkelok-kelok, hidup di bawah
tumoukan kayu atau batu dan sela-sela tanah yang pecah.
2. Diplopoda
Sering
disebut hewan berkaki seribu, bentuknya agak bulat panjang, terdiri kurang
lebih dari 25-100 ruas . sebagian sebesar tiap ruas memiliki 2 pasang kaki.
Bagian-bagiam mulut terdiri atas : sepasang mandibula dan sepasang maksila. Dikepala
terdapat sepasang antena pendek dan mata yang masih sederhana. Pada antena
terdapat rambut-rambut dan sepang kelenjar yang bermuara disebelah
lateral.jantung berupa suatu pembuluh dengan ostia disebelah lateral. Alat
ekskresi berbentuk seperti pembuluh benang atau terkenal sebagai pembuluh
malpighi yang menuangkan hasil ekskresinya kedalam intestinum. Alat kelamin
terpisah, dan meletakkan telur ditanah yang lembab.
4.
Kelas Arachnoida
Kelas ini memiliki
ciri-ciri sifat :
1)
Tidak memiliki
antena
2)
Tidak memiliki
rahang sebenarnya
3)
Sepasang anggota
pertama adalah penjepit yang disebut chelicerae
4)
Tubuh terbagi atas
bagian anterior yakni cephalothorax
dan bagian posterior yakni abdomen.
2.2
Deskripsi Umum
1.
Udang air tawar dan Udan air laut
Udang air tawar memiliki tubuh yang
tertutup oleh kerangka luar yang keras disebut eksoskeleton. Udang air tawar
mempunyai ciri-ciri badan bersegmen, kepala dan dada bersatu, kepala ditutupi
oleh cangkang kepala yang ujungnya meruncing disebut rostrum, di bagian kepala
dan dada terdapat anggota tubuh lainnya yang berpasang-pasangan yaitu mata,
antennule, scaphocerite, antenna, tiga pasang maksilliped dan lima pasang
periopoda, bagian abdomen terdapat lima pasang pleoipoda dan satu pasang
uropoda, serta bagian belakang telson (Martin, 2001).
Bagian
kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri dari 13
ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan
abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota
badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor
kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing (Rizal , 2009).
Bagian
kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace. Bagian depan meruncing
dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Bagian
kepala lainnya adalah:
a. Sepasang mata
majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat digerakkan.
b. Mulut terletak pada
bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat.
c.
Sepasang sungut besar atau antena
d.
Dua pasang sungut kecil atau antennula.
e.
Sepasang sirip kepala (scophocerit).
f.
Sepasang alat pembantu rahang (maxilliped).
g. Lima pasang kaki
jalan (periopoda), kaki jalan pertama, kedua dan ketiga
bercapit yang dinamakan
chela.
h. Pada bagian dalam
terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
Bagian
badan dan perut (abdomen) tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya
dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama
sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki renang mengalami
perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara ekor kipas terdapat
ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang
bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus yang terletak pada
ujung ruas keenam.
Daur
hidup udang :
Daur
hidup udang meliputi beberapa tahapan yang membutuhkan habitat yang berbeda
pada setiap tahapan. Udang melakukan pemijahan di perairan yang relatif dalam.
Setelah menetas, larvanya yang bersifat planktonis terapung-apung dibawa arus,
kemudian berenang mencari air dengan salinitas rendah disekitar pantai atau
muara sungai. Di kawasan pantai, larva udang tersebut berkembang. Menjelang
dewasa, udang tersebut beruaya kembali ke perairan yang lebih dalam dan
memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi, untuk kemudian memijah.
Tahapan-tahapan tersebut berulang untuk membentuk siklus hidup.
2. Kupu – kupu
Kupu-kupu termasuk ordo Lepidoptera dan
kelas Insecta (serangga) yang permukaan sayapnya tertutup oleh sisik.
Lepidoptera (lepis berarti sisik, pteron berarti sayap) dibedakan menjadi 2
(dua) golongan yaitu kupu-kupu (sub ordo Rhopalocera) sekitar 20.000 spesies
dan ngengat (sub ordo Heterocera) sekitar 100.000 – 140.000 spesies.
Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal). Kupu-kupu
beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang.
Ciri khas dari
kupu-kupu yaitu sebagai berikut :
(1) Sayap kupu-kupu bergandengan pada tiap
sisi
(2) Ujung antena kupu-kupu meluas
(3) Biasanya
kupu-kupu terbang pada siang hari
(4) Waktu
istirakhat, sayap kupu-kupu berdiri tegak
Siklus
hidup kupu – kupu :
Daur hidup kupu-kupu
dimulai dari telur. Telur menetas menjadi ulat.
Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong
yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu
dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur
hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis sempurna.
Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong
yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu
dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur
hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis sempurna.
3. Kepiting
Kepiting adalah binatang crustacea
berkaki sepuluh, yang biasanya mempunyai "ekor" yang sangat pendek
(bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya sama sekali
tersembunyi di bawah thorax. Hewan ini dikelompokkan ke dalam Phylum Athropoda,
Sub Phylum Crustacea, Kelas Malacostraca, Ordo Decapoda, Suborder Pleocyemata
dan Infraorder Brachyura. Tubuh kepiting umumnya ditutupi dengan exoskeleton
(kerangka luar) yang sangat keras, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.
Kepiting hidup di air laut, air tawar dan darat dengan ukuran yang beraneka
ragam, dari pea crab, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga
kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
Walaupun
kepiting mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam tetapi seluruhnya mempunyai
kesamaan pada bentuk tubuh. Seluruh kepiting mempunyai chelipeds
dan empat pasang kaki jalan. Pada bagian kaki juga dilengkapi dengan kuku dan
sepasang penjepit, chelipeds terletak di depan kaki pertama dan setiap
jenis kepiting memiliki struktur chelipeds yang berbeda-beda. Chelipeds
dapat digunakan untuk memegang dan membawa makanan, menggali, membuka kulit
kerang dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh. Di samping itu, tubuh
kepiting juga ditutupi dengan Carapace. Carapace merupakan
kulit yang keras atau dengan istilah lain exoskeleton (kulit luar)
berfungsi untuk melindungi organ dalam bagian kepala, badan dan insang.
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki
yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk
bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya,
Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting
ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak
membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari
pelat-pelat yang pipih (phyllobranchiate), mirip dengan insang udang, namun
dengan struktur yang berbeda. Insang yang terdapat di dalam tubuh berfungsi
untuk mengambil oksigen biasanya sulit dilihat dari luar. Insang terdiri dari
struktur yang lunak terletak di bagian bawah carapace. Sedangkan mata
menonjol keluar berada di bagain depan carapace.
Daur hidup kepiting :
.4. Laba
– laba
Laba-laba, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua
segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut
pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya
berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida.
Tak seperti
serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen
bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya
merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen
bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax
dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax
melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang
rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau
beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada
beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan
berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan. Laba-laba
tidak memiliki mulut atau gigi untuk
mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk
menyedot cairan tubuh mangsanya.
5. Belalang
Tubuh belalang terdiri atas kepala,
dada, dan perut. Dibagian kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi
sebagai indra pembau. Selain antena, dibagian kepala juga terdapat mata majemuk
dan mulut. Mulut pada belalang terdiri atas mandibula, maksila, dan labium.
Dada terdiri dari tiga ruas dan dibagian dada (toraks) terdapat 3 pasang kaki
yang terdiri atas 1 pasang kaki yang berukuran besar dan 2 pasang kaki yang
berukuran kecil. Setiap ujung kaki pada belalang terdapat seperti duri. Dibagian
perut (abdomen) terbagi atas 11 segmen, segmen terakhir berubah menjadi alat
reproduksi.
6. Capung
Capung merupakan serangga yang
menarik, memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya.
Bentuk kepala besar dengan mata yang besar pula. Antena berukuran pendek dan
ramping. Capung ini memiliki toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Abdomen
panjang dan ramping, tidak mempunyai ekor, tetapi memiliki berbagai bentuk
umbai ekor yang telah berkembang dengan baik.
Mata capung sangat besar dan disebut
mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium. Dengan
mata ini capung mampu melihat ke segala arah dan dengan mudah dapat mencari
mangsa atau meloloskan diri dari musuhnya, bahkan dapat mendeteksi gerakan yang
jauhnya lebih dari 10 m dari tempatnya berada.
Tubuh capung tidak berbulu dan
biasanya berwarna-warni. Beberapa jenis capung ada yang mempunyai warna tubuh
mengkilap (metalik).
Kedua pasang sayap capung
berurat-urat. Para ahli capung dapat mengidentifikasi dan membedakan kelompok
capung dengan melihat susunan urat-urat pada sayap. Masing-masing susunan urat
memiliki nama tersendiri.
Kaki capung tidak terlalu kuat, oleh
karena itu capung menggunakan kakiknya bukan untuk berjalan, melainkan untuk
berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya. Kaki-kaki capung yang ramping itu
juga dapat membentuk kurungan untuk membawa mangsanya. Capung biasa dapat
menangkap mangsa dan memakannya sambil terbang, sedangkan capung jarum makan
sewaktu hinggap.
7. Lipan
Tubuhnya
memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena, mata dan mulut
dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya
terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi
alat beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.
Lipan
adalah predator dan akan membunuh dan mengkonsumsi berbagai invertebrata lainnya
seperti laba-laba, moluska, serangga, slaters dan kelabang lainnya. Bila
bertemu mangsanya, lipan akan menyerang mangsanya dengan cara menggigit
menggunakan kaki beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa. Mangsa biasanya
bergerak kemudian racun disuntikkan melalui taring dan kemudian dirobek-potong
oleh rahang dan bagian-bagian lunak dimakan.
HabitatnyaHewan
ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di
tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah
batu-batuan. Habitatnya juga di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah
membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipedes.
Bergerak cepat dan predator. Adakalanya merayap ke dalam ruang di lokasi tersembunyi. Lebih menyukai tempat yang lembab. Mudah kehilangan air jika mereka tidak memiliki kutikula lilin. Biasanya ditemukan di luar ruangan, tapi dapat merayap ke dalam ruangan.
Bergerak cepat dan predator. Adakalanya merayap ke dalam ruang di lokasi tersembunyi. Lebih menyukai tempat yang lembab. Mudah kehilangan air jika mereka tidak memiliki kutikula lilin. Biasanya ditemukan di luar ruangan, tapi dapat merayap ke dalam ruangan.
8. Kaki
Seribu
Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua
pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang
kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya
hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini
lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini
akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.
9. Kumbang
tanduk
Kumbang
yang kami amati memiliki tanduk yang keras dan 3 pasng kaki. Memiliki warna
kehitaman. Tubh terdiri dari 3 bagian, kepala, torak, dan abdomen. Pada bagian
abdomen terdapat segmen dan sayapnya ada 2 pasang. Dimana sepasang sayap keras,
dan sepasang lagi lunak mempunyai mata majemuk.
10. Kecoa
Kecoa adalah serangga dengan
bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah
pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena
panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin,
tidak berambut dan tidak bersisik, berwarna coklat sampai coklat tua. Kecoa
mempunyai bentuk tubuh khas, yaitu pipih, dengan kepala tersembunyi di bawah
pronotum yang lebar. Panjang tubuhnya antara beberapa milimeter sampai hampir
100-an milimeter. Tubuh kecoa kebanyakan berwarna coklat muda sampai coklat tua
mendekati hitam
2.3 Manfaat Secara Umum
Positif :
·
Sumber makanan yang
mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon) dan
kepiting (scylla serrata)
·
Penghasil madu, yaitu
lebah madu (Apis indica)
·
Bahan industri kain
sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
·
Sebagai predator,
diantaranya :
ü Capung
berperang sebagai predator rayap dan trips pada bawang.
ü Belalang
sembah. Belalang sembah berperan sebagai predator kutu daun
ü Kumbang
kubah bulan sabit. Kumbang kubah bulan sabit berperan sebagai predator wereng.
Negatif
:
·
Insecta yang sebagian
besar dikenal sebagai hama tanaman.
·
Arthropoda yang dapat
menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada
induk semang yang rentan. Cirinya kakinya beruas-ruas. Contoh Arthropoda yang
berperan sebagai vektor adalah nyamuk Anopheles yang berperan sebagai vektor
penyakit malaria, nyamuk Aedes Aegepty yang berperan sebagai vektor penyakit
demam berdarah (Agnestika, 2012 : 1).
BAB III
PENJELASAN
PENJELASAN
3.1 Klasifikasi/Taksonomi
1. Klasifikasi udang
air tawar
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Crustaceae
Ordo :Panaesuicea
Famili :
Panaesuides
Genus :
panaeus
Spesies :
Panaeus monodon
2. Klasifikasi udang
air laut
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Crustaceae
Ordo :
Panaesuicea
Famili :
Panaesuides
Genus :
panaeus
Spesies :
Panaeus rosenbergi
3. Klasifikasi kelabang
Kingdom : Animalia
Phylum :Orthropoda
Kelas :Myriopoda
Ordo :Chilopoda
Family :Lithobidae
Genus :Lithobius
Spesies :Lithobiusforficatus
4. Klasifikasi kecoa
Kingdom : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili :
Blattellidae
Genus : Periplaneta
Spesies :
Periplaneta americana
5. Belalang
Kingdom :
Animalia
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Taraoceroidea
Genus : Romallea
Spesies : Romalleaguttata
Pillum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Taraoceroidea
Genus : Romallea
Spesies : Romalleaguttata
6. Klasifikasi kumbang
badak jepang
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Coleoptera
Famili :
Scarabaeidae
Genus :
Allomyrina
Spesies :
Allomyrina dichotoma
7. Klasifikasi capung
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :Neuroptera
Famili :
Aeschnidae
Genus :
Anax
Spesies :
Anax inferator
8. Klasifikasi
kupu-kupu
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo :Letidoptera
Family : Mympalidae
Genus : Mycalesis
Spesies : Mycalesishorsfield
9. Klasifikasi
laba-laba
K ingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Arachnoidea
Ordo :
Arachnida
Famili :
Lutrodecteside
Genus :
Lutrodectes
Spesies :
Lutrodecte
10. Klasifikasi
kepiting
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Crustacea
Ordo :Decapoda
Famili :
Fortunaidae
Genus :
Scylla
Spesies :
Scylla serrata
11. Klasifikasi kaki
seribu
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Malacostraca
Ordo :Decapoda
Famili :
Penaidae
Genus :
penaeus
Spesies :
Julus
12. Klasifikasi kumbang
Kingdom :
Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Coleoptera
Famili :
Scarabaeidae
Genus :
Allomyrina
Spesies :
Allomiryna dichotoma
(Linnaeus,1758)
3.2 Hubungan dengan Kehidupan
1. Sumber makanan yang mengandung protein
hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus
pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
2. Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis
indica)
3. Bahan industri kain sutera, yaitu pupa
kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
A. HAMA
Anggota dari filum Arthropoda yang
mempunyai peran penting sebagai hama tanaman adalah kelas Arachnida (contohnya
tungau) dan Insecta atau serangga.
·
Arachnida. Dalam kelas Arachnida ini yang anggotanya banyak berperan sebagai hama
contohnya adalah mites atau tungau.
·
Insecta. Anggota dari kelas Insecta ini dikenal sebagai penyebab hama tanaman.
B. PREDATOR
Contoh-contoh dari arthropoda predator,
antara lain:
·
Capung. Capung berperang sebagai
predator rayap dan trips pada bawang. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala,
kaki, ekor, sayap, toraks, dan abdomen
·
Belalang sembah. Belalang sembah
berperan sebagai predator kutu daun. bagian tubuhnya terdiri dari antene,
kepala, thorax, abdomen, dan tungkai
·
Kumbang kubah bulan sabit. Kumbang kubah
bulan sabit berperan sebagai predator wereng. Bagian tubuhnya terdiri atas
antene, kepala, thorax, abdomen, dan kaki
·
Anggang-anggang. Anggang-anggang
berperan sebagai predator larva serangga. Bagian tubuhnya terdiri atas antene
panjang, kepala, thorax, abdomen, dan kaki
·
Laba-laba. Laba-laba berperan sebagai
predator kutu daun dan wereng. Bagian tubuhnya terdiri atas kepala,
cephalothorax, kaki, dan abdomen.
C. VEKTOR
Vektor adalah organisme yang tidak
menyebabkan penyakit, tetapi menyebarkan penyakit dengan membawa patogen dari
satu inang ke inang yang lain. Vektor juga merupakan. Cirinya kakinya
beruas-ruas. Contoh Arthropoda yang berperan sebagai vektor, antara lain:
·
Nyamuk. Contohnya nyamuk Anopheles yang
berperan sebagai vektor penyakit malaria, nyamuk Aedes Aegepty yang
berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah
·
Lalat. Contohnya lalat Tse-tse sebagai
vektor penyakit tidur
·
Kutu kepala. Kutu kepala berperan
sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan thypus exantymaticus
D. POLINATOR
Keberadaan hewan yang berperan sebagai
polinator sangat menguntungkan, baik dalam ekosistem alami maupun ekosistem
pertanian. Dimana peranan tersebut sangat terkait dengan jumlah populasi dan
keragamannya dalam suatu ekosistem. Contohnya semut yang berperan sebagai
polinator tumbuhan kopi (Agnestika, 2012 : 1) .
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1.
Arthropoda terbagi menjadi empat kelas besar ,yaitu Crustacea, Arachnoidea, Insecta, dan Myriapoda. Dimana
memiliki ciri khas yaitu adanya semen-segmen dan terdiri dari 3 bagian tubuh
yaitu kepala, dada, dan perut.
2. Ciri
umum Arthropoda
:Tubuh bersegmen,
segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh
bersegmen berpasangan (Asal penamaan Artropoda), simetri bilateral,
eksoskeleton berkitin.
4.2
Saran
1. Saat melakukan praktikum hendaknya
menggunakan waktu se-efisien mungkin.
2. Hendaknya sebelum praktikum
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Agnestika, Intan
Kartika. 2012. Peran Arthropoda dalam Ekosistem. (http://blog.ub.ac.id/agnestikaintan/2012/06/25/peran-arthropoda-dalam-ekosistem/)
diakses pada 09/05/2013
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi
Invertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
KATA PENGANTAR
Segala
Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada asisten
mata kulyah zoology invertebrata yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini berjudul “Vermes”.
Yang mengupas sekilas tentang filum yang merupakan golongan cacing yang
termasuk hewan invertebrate.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan karena makalah ini masih jauh dari
ssempurna dan demi perbaikan makalah ini.
Bengkulu,
Mei 2013
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar